+ Saturday 27 November 2010

Bersepeda, karena trend ?



Sudah seperti rahasia umum rasannya, mulai dari pertengahan tahun 2010 hingga detik sekarang saya membuat statement ini, masyarakat Semarang pada keranjingan bersepeda dengan berbagai jenis sepeda yang mereka gunakan, ada yang membuat ritual bersepeda setiap ke kantor, bersepeda setiap ke sekolah, bersepeda setiap hari jumat pada minggu ke 4 di tiap bulannya secara massal, bersepeda setiap hari kamis saja dalam seminggu, dan masih banyak lagi berbagai macam bentuk lainnya yang seakan-akan mereka semua saling berlomba-lomba membuat
substansi nya masing-masing, lalu pertanyaannya kenapa tidak daily biking saja? Saya yakin kalian punya jawaban dan persepsinya masing-masing.

Secara personal dan general tidak ada yang merasa dirugikan ketika semua masyarakat menggunakan sepeda sebagai salah satu keseharian, namun mudah-mudahan semua hal tersebut terjadi bukan karena sedang trend atau lebih parahnya lagi trend yang merupakapan faktor utama orang memutuskan untuk bersepeda, serta sedihnya mereka yang sudah menggunakan sepeda ternyata terlalu menonjolkan trend semata, justru bukan pesan dan makna utama di balik itu semua, yaitu bersepeda atas kesadaran intelektual manusia dan menjadi salah satu keseharian.

Berbagai kampanye untuk bersepeda dengan jargon tentang mengurangi polusi, bersahabat dengan ekologi, kesehatan dan lainya adalah omong kosong jika masyarakatnya tidak memiliki hal yang paling hakiki yaitu kesadaran, dan menelan trend secara mentah-mentah juga hanya menyebabkan masyarakat menjadi bodoh. Trend tidak bertahan lama dan berkelanjutan, buat kami trend is our biggest enemy.

Mudah-mudahan mereka yang bersepeda baik yang baru mulai atau sudah lama menggeluti hal ini dan menjadi bagian dari sebuah keseharian, tidak seperti anak labil di jalanan yang berdandan ala Subkultur tertentu, namun ketika di tanya tentang subkultur yang diyakininnya mereka hanya paham tentang cara berpakaiannya saja dan tidak tahu apa-apa tentang makna dan pesan di balik itu semua atau hanya paham kulitnya saja. Akhir kata spesial thanks untuk Gpenklasting atas kontribusi photonnya.
Text by N.D.A

3 comments:

Unknown said...

wah menarik nih.. :)
saya bersepeda pertama kali karena trend, baru awal 2010 kemaren :(, tetapi secara tidak langsung saya merasa sangat menikmati bersepeda walau hanya untuk sekedar berkeliling kota atau bersepeda ke tempat-tempat biasa saya nongkrong :D
secara tidak sadar pula saya sempat melupakan harga BBM itu berapa, mungkin karena terlalu keasyikan bersepeda :P

TWENTYGRAND / 2OGRAND said...

Buat SKATEHARD, terima kasih untuk komentarnya. Karena kami jujur senang berbicara dengan orang-orang kritis yang suka berkomentar.

Ya harapan kita sih simple aja, mudah'an keasikan anda berkelanjutan dan terus menerus, lebih baik lg jika anda bisa menginspirasikan lebih banyak orang lagi untuk mengenal sepeda dan bersepeda, baik karena the "fun theory" ataupun hal ini yang menyebabkan kita bersepeda. Mengenal sesuatu dari trend ga apa-apa asal tidak menelannya mentah-mentah dan terlalu ngepush TREND nya saja.
Selamat bersepeda.

Nana Podungge said...

My writings about my activity in biking to work are compiled at http://serbaserbikehidupan.blogspot.com/search/label/b2w

Be first shouter for this shit