Belum pernah melihat logo di atas? Bagus deh kalau begitu, sehingga kami tidak sia-sia melakukan sedikit review tentang DOUBLE C ( baca :dabelsi ) kepada kalian. Dibentuk oleh 2 anak muda bernama Oddie Saputra dan Taher Prasetyo, mereka membentuk sebuah wadah atas dasar rasa kebersamaan untuk mengekspresikan suatu karya yang mereka ciptakan dengan bakat dan merupakan hasil daripada suatu ciptaan. Kegiatan mereka tidak lain bersepeda BMX sambil merekam semua momen tersebut, saat check spot, melalukan trick, dan mungkin pada saat gagal, kamera video berupa DSLR EOS 550 lebih banyak di pegang oleh Oddie Saputra dan Taher Prasetyo sebagai subjek yang di record. Lalu hasil rekaman tersebut mereka kemas dalam bentuk video yang sudah di edit berupa "web edit video" yang bisa kita lihat secara streaming di akun vimeo mereka. Di luar kesibukan bersepeda, mereka juga memproduksi fashion stuff berupa "beanie" yang secara khusus mereka buat untuk Street lifestyle marketplace , dimana latar belakang mereka juga sebagai praktisi Street Lifestyle dalam hal ini BMX street, jadi menurut kami, kalian pantas mempercayakan mereka dan layak untuk menggunakan salah satu produk mereka sebagai koleksi kalian, mereka paham betul apa yang di butuhkan oleh sub-culture ini. Info lebih lanjut tentang mereka, kalian bisa loncat ke media online mereka di sini. Untuk menonton koleksi web edit video mereka, kalian bisa loncat sini. Teks: NDA20
+ Tuesday, 11 January 2011
FLOAT Magazine
Di bulan Januari 2011 ini kita disuguhkan sebuah majalah baru bernama FLOAT Magazine.Mengangkat tentang hal yang saat ini sedang menjadi topik pembicaraan anak muda, seni dan photografi. FLOAT Magazine di bentuk oleh sekumpulan fotographer anak muda bernama "Rumput Liar Photography". Pada majalah FLOAT edisi pertama ini mereka masih mengemasnya dalam format E-Magz atau majalah digital dalam format PDF, yang bisa kalian buka dan baca pada perangkat lunak Adobe Reader. Penasaran dengan content Float Magz? Bisa kalian
Download disini
Download disini
+ Wednesday, 5 January 2011
BDGBMX
Di bulan Januari ini BMX lokal Bandung meluncurkan produk baru yaitu sebuah trucker cap yang merepresentasikan kota mereka. Desain tipografi dengan huruf italic bold BDGBMX terpampang di bagian depan, dan dekonstruksi design dari stiker new era cap yang mereka redesign. Produk ini termasuk kategori limited produk dengan stok terbatas, desain dan produksi di Bandung. Untuk info detail produk dan pemesanan kalian bisa cek via FaceBook : Reza Aqmal Faizal. IDR85K
More++
+ Saturday, 27 November 2010
Bersepeda, karena trend ?
Sudah seperti rahasia umum rasannya, mulai dari pertengahan tahun 2010 hingga detik sekarang saya membuat statement ini, masyarakat Semarang pada keranjingan bersepeda dengan berbagai jenis sepeda yang mereka gunakan, ada yang membuat ritual bersepeda setiap ke kantor, bersepeda setiap ke sekolah, bersepeda setiap hari jumat pada minggu ke 4 di tiap bulannya secara massal, bersepeda setiap hari kamis saja dalam seminggu, dan masih banyak lagi berbagai macam bentuk lainnya yang seakan-akan mereka semua saling berlomba-lomba membuat
More++
substansi nya masing-masing, lalu pertanyaannya kenapa tidak daily biking saja? Saya yakin kalian punya jawaban dan persepsinya masing-masing.
Secara personal dan general tidak ada yang merasa dirugikan ketika semua masyarakat menggunakan sepeda sebagai salah satu keseharian, namun mudah-mudahan semua hal tersebut terjadi bukan karena sedang trend atau lebih parahnya lagi trend yang merupakapan faktor utama orang memutuskan untuk bersepeda, serta sedihnya mereka yang sudah menggunakan sepeda ternyata terlalu menonjolkan trend semata, justru bukan pesan dan makna utama di balik itu semua, yaitu bersepeda atas kesadaran intelektual manusia dan menjadi salah satu keseharian.
Berbagai kampanye untuk bersepeda dengan jargon tentang mengurangi polusi, bersahabat dengan ekologi, kesehatan dan lainya adalah omong kosong jika masyarakatnya tidak memiliki hal yang paling hakiki yaitu kesadaran, dan menelan trend secara mentah-mentah juga hanya menyebabkan masyarakat menjadi bodoh. Trend tidak bertahan lama dan berkelanjutan, buat kami trend is our biggest enemy.
Mudah-mudahan mereka yang bersepeda baik yang baru mulai atau sudah lama menggeluti hal ini dan menjadi bagian dari sebuah keseharian, tidak seperti anak labil di jalanan yang berdandan ala Subkultur tertentu, namun ketika di tanya tentang subkultur yang diyakininnya mereka hanya paham tentang cara berpakaiannya saja dan tidak tahu apa-apa tentang makna dan pesan di balik itu semua atau hanya paham kulitnya saja. Akhir kata spesial thanks untuk Gpenklasting atas kontribusi photonnya.
Text by N.D.A
Secara personal dan general tidak ada yang merasa dirugikan ketika semua masyarakat menggunakan sepeda sebagai salah satu keseharian, namun mudah-mudahan semua hal tersebut terjadi bukan karena sedang trend atau lebih parahnya lagi trend yang merupakapan faktor utama orang memutuskan untuk bersepeda, serta sedihnya mereka yang sudah menggunakan sepeda ternyata terlalu menonjolkan trend semata, justru bukan pesan dan makna utama di balik itu semua, yaitu bersepeda atas kesadaran intelektual manusia dan menjadi salah satu keseharian.
Berbagai kampanye untuk bersepeda dengan jargon tentang mengurangi polusi, bersahabat dengan ekologi, kesehatan dan lainya adalah omong kosong jika masyarakatnya tidak memiliki hal yang paling hakiki yaitu kesadaran, dan menelan trend secara mentah-mentah juga hanya menyebabkan masyarakat menjadi bodoh. Trend tidak bertahan lama dan berkelanjutan, buat kami trend is our biggest enemy.
Mudah-mudahan mereka yang bersepeda baik yang baru mulai atau sudah lama menggeluti hal ini dan menjadi bagian dari sebuah keseharian, tidak seperti anak labil di jalanan yang berdandan ala Subkultur tertentu, namun ketika di tanya tentang subkultur yang diyakininnya mereka hanya paham tentang cara berpakaiannya saja dan tidak tahu apa-apa tentang makna dan pesan di balik itu semua atau hanya paham kulitnya saja. Akhir kata spesial thanks untuk Gpenklasting atas kontribusi photonnya.
Text by N.D.A